Luar biasa Tuhan Yesus yang saya sembah!
Saya mengatakan kalimat itu, karena hanya kalimat itulah memang yang paling tepat untuk saya katakan.
Saya mau membagi cerita saya sebelum berumur tepat 17 tahun di hari ini, Minggu, 13 Juli 2014 :) (y)
Sekitar setahun yang lalu, saya berdoa meminta + menagih hadiah
spesial setiapulang tahun kepada Tuhan. Kebiasaan ini saya mulai lakukan
sekitar 2 tahun lalu semenjak saya dinyatakan mengidap “penyakit
berkat” ini :D
Doa yang saya panjatkan bukan meminta handphone atau hal – hal yang
sejenisnya. Ya, saya tidak meminta itu kepada Tuhan karena kita sendiri
juga bisa berpikir secara rasional bahwa hal – hal atau barang – barang
sejenisnya tidak tepat diminta kepada Tuhan, namun itu barang – barang
seperti itu akan benar – benar terkabul jika meminta orang tua kita
membelikannyakan?
Saya yang 2 tahun lalu (± 15 tahun), jika berdoa, tak perlu diragukan
lagi kata-katanya. Bukan sombong, tapi memang begitulah kenyataannya.
Tapi, sesungguhnya semakin hari saya semakin disadarkan dan
disempurnakan Tuhan hari demi hari lewat segala pengalaman kehidupan
yang Tuhan izinkan untuk saya miliki bahwa perkataan saya tidak cukup
untuk menggerakkan hati Tuhan jika tak disertai dengan Iman yang benar –
benar tahan uji atau Iman yang tidak suam-suam kuku/setengah –
setengah.
Begitu banyak pengalaman yang saya rasakan dan benar – benar membuat
saya berubah secara perlahan baik saat saya sadar maupun tidak namun
pasti adanya.
Tuhan mengajarkan banyak hal pada saya lewat pengalaman. Awalanya,
mudah bagi saya memperkatakan Firman Tuhan yang saya percayai kepada
orang-orang yang seiman dan membutuhkan dorongan iman. Memang sebagian
besar dari mereka yang mendengarkan kata – kata saya, benar – benar
merasakan perubahan di dalam diri mereka. Dan di saat itu saya
mengatakan bahwa Puji Tuhan namun entah mengapa kesombongan rohani itu
terus tanpa saya sadari maupun tidak, namun saya tidak berhenti
menghilangkannya, padahal hal itu adalah KESALAHAN FATAL.
Saya bertanya – tanya kepada Tuhan layaknya orang – orang yang tidak
mengerti atau tidak pernah membaca FirmanNya. Ya, saya tidak mau
menyombongkan diri, namun telah berkali – kali saya selesai membaca
Kitab Suci (Alkitab) saya bahkan semenjak saya SD. Namun tenyata, itu
tidak cukup bahkan SANGAT KURANG agar dapat memahami dan agar benar –
benar memiliki keteguhan Iman yang Tuhan sudah percayakan di dalam hidup
saya secara pribadi.
Saya sempat murtad kepada Tuhan walau orang – orang bahkan kedua
orang tua saya tidak mengetahuinya. Saya tidak menceritakan bagian
kemurtadan saya karena benar – benar sangat – sangat menyakiti hati
Tuhan sebagai seorang remaja Kristen yang sudah Kristen dari lahir,
terlahir dari ibu mantan opsir (sekolah kependetaan gereja BK) dan opa
oma Mayor pensiunan pendeta gereja Bala Keselamatan.
Ya.. Bagaimana tidak? Saya yang saat itu berdoa begitu dahsyat, benar
– benar dijawab doaNya oleh Tuhan padahal hanya modal Iman yang belum
berakar dengan baik dan belum sampai ke hati dan perasaan saya dengan
sungguh dan tulus.
Saya merasakan frustasi yang sangat banyak 2 tahun belakangan ini
karena berbagai kegagalan secara jasmani dan sebagainya. Mungkin
berlebihan menurut para pembaca, namun karena saya adalah seseorang yang
dilahirkan oleh Tuhan dengan pribadi yang keinginan dasarnya
menginginkan ‘kesempurnaan’ (menurut anggapan saya) dalam segala hal di
dalam pribadi maupun apa yang saya kerjakan, maka tidak jarang saya
frustasi yang mungkin bagi para pembaca adalah hal yang tidak perlu
bahkan sama sekali tidak perlu dipermasalahkan dan bertanya – tanya.
Mengapa Tuhan? Mengapa? Bukankah saya sudah berusaha untuk berkomitmen
serta menepatinya komitmen-komitmen saya? Bukankah saya sudah begini,
begitu, ke sana, ke sini, dan bla..bla..bla.. dengan FirmanMu? Bukankah
saya sudah setia selama ini? Ya, pertanyaan – pertanyaan itulah yang
saya layangkan saat itu karena saya benar – benar bingung dan benar –
benar haus akan jawab Tuhan yang sepertinya tak kunjung datang.
Doa saya setiap akan atau hendak berulang tahun beberapa bulan atau
setahun sebelum hari H adalah meminta Tuhan semakin menyempurnakan Iman
saya. Ya, doa itu yang pertama dan terutama saya minta dan terus tagih
kepada Tuhan. Saya berani menagih kepada Tuhan karena saya percaya
dengan FirmanNya yang berkata bahwa jika kita meminta dengan sungguh di
dalam nama Tuhan yang saya sembah yaitu Tuhan Yesus Kristus, maka Ia
akan memberikannya. Natsnya : Mintalah maka akan diberi, ketoklah maka
pintu akan dibukakan bagimu, carilah maka kamu akan menemukan. Ya, waktu
itu iman saya hanya sebatas PENGETAHUAN ALKITAB atau Kitab Suci yang
saya percayai adalah Firman Tuhan yang saya sembah, Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan bekerja Luar Biasa dari yang saya tau, doakan, perkatakan, dan
harapkan di dalam hidup saya pribadi. Bagaimana tidak? Tuhan Yesus yang
saya sembah, mengizinkan saya tepatnya IMAN saya semakin dibuat nyata
dan bukan hanya sebatas PENGETAHUAN lagi, namun Ia MEMPROSES saya
sehingga sampai saat ini (17 tahun) saya sangat KAGUM akan PERBUATANNYA
yang WAAWW!!
Saya tidak akan menyebutkan satu persatu proses Tuhan Yesus yang saya
sembah dalam kehidupan saya karena proses itu tidak akan pernah
berhenti hingga kami semua orang – orang yang percaya kepadaNya kembali
dikumpulkan bersama – sama denganNya di Sorga Mulia atau artinya proses
ini adalah proses kehidupan yang setiap manusia mengalaminya namun
dengan cara dan pemecahan yang beragam dan luar biasa. (Itulah
kepercayaan kami, Umat Kristiani)
Perlahan namun pasti, saya mulai mengerti apa dan bagaimana yang sebenarnya tentang KESABARAN..
Ia juga perlahan dan penuh pengertian dan kelembutanNya mengajar dan
tak jarang menghajar saya tentang KESOMBONGAN, KERENDAHAN HATI, dan
PENGENDALIAN DIRI..
Dan banyak hal… Tak dapat saya hitung Kasih Tuhan yang terlalu berlimpah ruah itu.
Jika orang – orang berkata atau ada hasil survey yang mengatakan
bahwa sidik jari semua orang di dunia ini tidak sama, coba pikirkan
berapa banya sidik jari yang sudah ada sejak beribu – ribu tahun yang
lalu. Tidak pusingkah Tuhan memperhitungkan semuanya? Seperti itulah
jadinya jika saya mencoba menghitung baaaanyaknya Kasih Karunia / Berkat
yang Tuhan sudah berikan dalam kehidupan saya baik secara pribadi
maupun di lingkungan keluar, sekolah, dan lain – lain.
Salah satunya yang saya hendak tuangkan dalam tulisan saya ini yaitu
begitu banyak perubahan yang saya rasakan. Walau mungkin dalam fisik
khususnya kesehatan saya seperti semakin memburuh, namun di balik itu
semua, tangan Tuhan sedang merenda suatu hal yang LUAR BIASA untuk saya
khususnya IMAN saya dan tentunya menyangkut kebahagiaan kekal saya.
Saya semakin bisa mengerti dan mencoba untuk terus bersabar walau tak jarang sering kelepasan..
Saya semakin dikuatkan untuk beriman tanpa ragu atau melepaskan semua
kekhawatirkan kepada Tuhan dalam artinya saya sudah melakukan bagian
saya sehingga saya tidak perlu khawatir lagi atas apa yang akan terjadi
dan yang sudah terjadi karena Tuhan pasti punya cara dan menyempurnakan
apa yang telah kita lakukan atau yang menjadi bagian kita.
Terlebih di atas semuanya yang paling membuat saya bahagian khususnya
hari ini adalah bukan karena saya berulang tahun ke 17, bukan karena
sebentar lagi saya akan sembuh setelah operasi, bukan karena banyak
orang yang begitu mengasihi saya, bukan karena saya terlahir dari
keluarga Kristen, bukan karena saya akan dijanjikan pasti membawa motor
yang artinya dibelikan motor setelah benar – benar pulih, bukan karena
ditembak seorang lelaki atau kebahagiaan sejenisnya..
Mau tau kenapa?
Karena selama 2 tahun saya berdoa, bergumul, jatuh bangun dalam Iman,
murtad, bertobat, sedih, terpuruk, bahagia namun kembali murung, dan
pengalaman kehidupan yang terus membaharui iman lainnya, doa saya
terkabul!
Ya, Doa saya terkabul! Finally I Got That Guys!
Yang paling membuat saya excited bukan karena doa saya terkabul tepat
seperti yang saya minta titik komanya, waktunya, detiknya, dan
sebagainya, namun… karena Ia menjawabnya dengan CARA YANG EXTREMELY /
REALLY EXTRAORDINARY!!
Yang saya minta/inginkan 1 dan bersifat sementara, namun yang Ia
berikan tak terhitung namun kekal dan hanya dengan SATU SENTUHAN
dariNya!
Waw!
Saya yakin 1000000% bahwa kejeniusan orang – orang seperti Albert
Einstein pun tak kan bisa (mampu memahami saja tidak) membuat rumusnya!
:D
Inti dari tulisan saya ini adalah saya rinduuuu sekali mengingatkan
teman – teman yang mungkin sudah lupa, memberitahukan teman – teman yang
mungkin belum tau, menguatkan teman – teman yang mungkin benar – benar
merasa taka da secuilpun harapan, atau mungkin merasa benar – benar
bahkan terlalu berdosa untuk berbalik mencari wajah Tuhan, bahwa :
“Tuhan Mengasihimu… Sangat, sangaaaat mengasihimu :)
Bahkan lebih dari yang kau pahami, lebih dari yang kau duga,
lebih dari rumus yang kau buat, lebih dari dosamu, lebih dari
keterpurukanmu, lebih dari segala keterbatasan keadaanmu sekarang..”
Saya memang dan pastinya tidak tau (kecuali jika kalian
menceritakannya pada saya atau Tuhan sendiri yang memberi Wahyu pada
saya) apa yang para pembaca sekalian rasakan dan tengah alami saat ini.
Namun, satu yang saya percaya dan saya jamin AMPUH karena saya pernah
mengalaminya (serta pasti akan diperhadapkan lagi untuk semakin
didewasakan dalam Iman) dan memutuskan untuk melakukan
“hal itu”.
“Hal itu” memang begitu sulit untuk dilakukan karena betul – betul
proses yang sangat panjang yang walaupun kita sudah mengetahuinya namun
belum selesai sampai di situ saja karena seperti yang saya katakan tadi,
merupakan proses sepanjang hayat.
“Hal Itu”nya adalah :
-
Percaya, karena Ia yang adalah Allah yang Maha Besar, tak pernah kalah Besar dan KuasaNya dari apapun.
-
Ia mengasihi kita, karena Ia sendiri mau menebus dosa kita sekalipun semerah kain kirmizi menjadi seputih bulu domba.
-
Ia tak tinggalkan kita, karena Ia sendiri DI DALAM KITA dan bekerja lewat Roh Kudusnya dalam kehidupan kita.
-
Membuka hati untuk dipulihkan
dan next level lagi, karena hanya dengan itulah kita bisa mengubah semua
keterpurukan yang tengah kita rasakan.
-
Giat melakukan perintahNya. Walau
sulit, namun Ia pasti menguatkan dan memampukan kita karena Ia berjanji
bahwa kuk yang Ia pasang atau Ia izinkan untuk kita alami itu ringan
bahkan tidak melebihi batas kemampuan kita.
-
Dekatkan diri senantiasa padaNya, lewat doa pribadi kita, ibadah bersama seperti Gereja atau perkumpulan doa kecil bersama keluarga dan teman seiman.
-
Gali terus pikiran positif dan tendang jauh-jauh pikiran negatif yang dapat menjatuhkan kita sekecil apapun itu.
Selamat Berjuang Teman – Temanku..
Saya percaya Dalam Nama Tuhan Yesus, jika kalian mengimaninya juga,
maka pekerjaanNya akan mulai kita sadari dalam kehidupan kita.
Ya, ia tidak pernah terlalu cepat atau terlalu lambat. Hanya, kita
sajalah yang kadang terlalu BODOH untuk meragukan dan tidak
memahamiNya..
Jauhlah dari padaku kesombongan dan kepujian diri sendiri atas
tulisan saya ini karena saya hanya ditugaskan Tuhan di dunia untuk
membagikan apa yang Tuhan sudah berikan karena Ia mengajarkan bahwa kita
harus saling berbagi jika kita “berkelimpahan”.
Tulisan inilah yang menurut saya adalah “kelimpahan” yang saya miliki saat ini untuk dibagikan kepada teman – teman sekalian.
In The Name Of Jesus My Savior’s Life, God Loving and Blessing Us, Praise The Lord, Halelujah, Ameen! ;)
~ Mijitsukai Chun Hua Endiey a.k.a Yolanda Christy Radeulan ~
Ket : Ini sedikit dari segelintir kejutan tak terduga yang saya dapatkan lagi di hari ulang tahunku ini :D