Thursday, July 31, 2014

About Pray o:)

Jangan berdoa seperti orang mabuk atau lebih tepatnya orang yang tidak kenal Tuhan dan FirmanNya!

Kenapa saya berkata seperti itu? Ya, karena banyak anak2 Tuhan (yang tua atau lanjut usiapun tak jarang ditemukan) yang istilahnya sudah dibaptis atau bisa dibilang "dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan orang2 yang kenal Tuhan", namun Imannya belum bertumbuh atau masih itu2 atau begitu2 saja tanpa ada perubahan yang berarti.

Jangan berdoa seakan-akan Tuhan adalah Allah yang pelit atau mungkin Allah yang haus dan butuh usaha keras dari kita untuk meminta-minta layaknya anak kecil yang merengek meminta permen! 
Tidak, Tuhan tidak minta dan memang tidak butuh itu! Lagi pula jika Ia butuh, Ia bisa kapan saja melakukannya bahkan terhadap benda mati seperti batu sekalipun!

Camkan! Allah itu Kasih! Jd bgmna mngkin Dia yang adalah Kasih dan mengajarkan tentang Kasih kepada kita (CiptaanNya) melakukan tindakan seperti itu?
Bahkan Ia adalah Allah yang mengenal kita jaaauuh lebih baik dan dalam dari pribadi kita sendiri :)
Ya, Ia yang paling tau apa yang kita butuhkan dan inginkan, namun Ia selalu memberikan yang hanya kita butuhkan alias memberi atau menyetujui doa kita atau mengiyakan doa kita yang dapat membuat kita lebih baik atau bertumbuh ke arah atau ke jalan yang sesuai rancanganNya yang Sempurna dan Indah :)
Jadi, bgmna mngkin Ia bisa sechildish yang kita pikirkan, hmm? ;) :D

Inti dari yang sedang saya tuliskan ini adalah, mari kita ubah cara pandang kita. Karena kesalahan atau keresahan (lebih tepatnya) dalam penantian doa kita yaitu bukan karena Tuhan belum menjawab, namun karena kita sendiri yang TIDAK PEKA terhadap suara Tuhan.

Nih saya berikan contoh ;)
Misalnya seorang Bapak begitu mengetahui anaknya ingin memiliki tas baru dgan gambar anime Jepang One Piece. Lalu anaknya sdh meminta, bahkan minta atau terus berbicara tanpa melakukan apa-apa atau tanpa membiarkan orang tuanya membalas ucapannya.
Ya, jika saja iya mau berhenti bicara sekitar 5 menit saja mungkin, pasti anak itu tak perlu bicara banyak atau istilahnya hingga berbusa-busa selama beberapa waktu lamanya. Kenapa? Karena bapaknya telah membelikannya, dan menaruhnya di dalam kamar di atas lemarinya bahkan sebelum ia memintanya x_x hahaha =D *kasian sekali kan?

Bgmn?
Sudah mulai terbukakah pikiran kita? :D

Jauhlah dari pada saya mengatakan bahwa saya lebih pintar atau apalah yang sejenisnya!
Saya hanya melakukan kewajiban saya yang Tuhan perintahkan lewat FirmanNya, yaitu membagikan apa yang menjadi kelebihan kita kepada sesama yang membutuhkan :)
Ya, saya tidak berasal dari keluarga kaya atau berada. Saya juga belum bisa menghasilkan uang sendiri untuk saat ini. Jdi sy hanya bisa bagikan "kata-kata rasional terpendam" ini pada teman-teman sekalian :D
Tentu or exactly, tidak lepas dari hikmat dan kekuatan yang asalnya only dari Tuhan saja xD
Jdi sy ini semacam teropong, tapi Tuhan lah bintangnya :)
Saya alatnya, Tuhanlah eheemnya xD
*bingung kata-kata apa lagi mo ungkapkan. Karena saking WAWnya Tuhan kita. Hahay =D

Yaah..
Begitu sudah :D

Intinya, Luar biasa Tuhan yang kita sembah. Klo sy sendiri, sy suka bilang kalimat ini : "Pokoke, Luar Biasa Tuhan Yesus ;;)" hahay xD

Baiklah, sekian kata-kata rasional terpendam saya untuk kali ini,
Selamat mencoba/diproses/dan jadi teropong lainnya ;)
God Loving and Blessing Always o:)

Sunday, July 27, 2014

Keep VS Break Promise (Menepati VS Mengingkari Janji) ;) (y)

Jika kita mengumbar janji kepada sesama, tak peduli siapa dia, maka seperti yang kita ketahui bersama, hanya ada 2 kemungkinan yang terjadi. Yang satunya "Ya" kalo ditepati, sedangkan yang satunya lagi "Tidak" kalo diingkari.

Ada 2 kemungkinan untk "Tidak" atau diingkari.
1. Sengaja alias memang orang itu doyan menggumbar janji tanpa ada bukti / tanggungjawab;
2. Rencana Tuhan yang membuatnya "teringkari"

Jika kita mendapati yang nmor 1 atas penantian panjang kita, ya sudah, jgan marah :D
Siapa yang suruh nungguin janji orang yang doyan nggak menepati.

Sedangkan jika kita menepati yang nmor 2, ya sama juga, jangan marah :)
Malah kita harus bersyukur, karena rencana Tuhan, TIDAK PERNAH SALAH dan TIDAK PERNAH TERLALU CEPAT / LAMBAT ;)

Klo bgtu bgmn seharusnya sikap kita?
Yaitu tadi, dgan bersyukur dan yakin dengan sungguh bahwa Tuhan yang mengetahui diri kita bahkan melebihi pengetahuan kita tentang diri kita sendiri, PASTI sudah menyiapkan yang lebih PAS / COCOK, Lebih Baik sesuai dengan apa yang KITA BUTUHKAN, bukan apa yang kita inginkan :)

Selamat siang ;)
Selamat berbahagia bersama keluarga di hari yang Fitri ini o:)

God Loving and Blessing as Usually (y)

Sunday, July 13, 2014

Running To You - PlanetShakers (Lyrics)

Good Morning The Blessing Reader ;)
Hari ini saya hendak membagikan salah satu lagi yang turut mendorong saya untuk tetap bertahan dan mempercayakan hidup saya senantiasa kepada Tuhan. Let's cekidot! :D

VERSE:
I am running, running to You
You are my hearts desire
I am searching, searching for You
Jesus I long for Your love

 
PRE-CHORUS:
Lord You are so beautiful
Lord You are so wonderful

 

CHORUS:
All I want is You Jesus
No one satisfies me like You
All I want is You Jesus
No one loves me like You do

 

BRIDGE:
I will worship You forever
Here in Your Presence
Here in Your glory
I will run to You my Saviour
Jesus itʼs You, Jesus itʼs You
God Loving and Blessing Us Always ;)

A Story About “Ma Sweet 17th’s Bertdey” XD

Luar biasa Tuhan Yesus yang saya sembah!
Saya mengatakan kalimat itu, karena hanya kalimat itulah memang yang paling tepat untuk saya katakan.

Saya mau membagi cerita saya sebelum berumur tepat 17 tahun di hari ini, Minggu, 13 Juli 2014 :) (y)

Sekitar setahun yang lalu, saya berdoa meminta + menagih hadiah spesial setiapulang tahun kepada Tuhan. Kebiasaan ini saya mulai lakukan sekitar 2 tahun lalu semenjak saya dinyatakan mengidap “penyakit berkat” ini :D

Doa yang saya panjatkan bukan meminta handphone atau hal – hal yang sejenisnya. Ya, saya tidak meminta itu kepada Tuhan karena kita sendiri juga bisa berpikir secara rasional bahwa hal – hal atau barang – barang sejenisnya tidak tepat diminta kepada Tuhan, namun itu barang – barang seperti itu akan benar – benar terkabul jika meminta orang tua kita membelikannyakan?

Saya yang 2 tahun lalu (± 15 tahun), jika berdoa, tak perlu diragukan lagi kata-katanya. Bukan sombong, tapi memang begitulah kenyataannya. Tapi, sesungguhnya semakin hari saya semakin disadarkan dan disempurnakan Tuhan hari demi hari lewat segala pengalaman kehidupan yang Tuhan izinkan untuk saya miliki bahwa perkataan saya tidak cukup untuk menggerakkan hati Tuhan jika tak disertai dengan Iman yang benar – benar tahan uji atau Iman yang tidak suam-suam kuku/setengah – setengah.

Begitu banyak pengalaman yang saya rasakan dan benar – benar membuat saya berubah secara perlahan baik saat saya sadar maupun tidak namun pasti adanya.

Tuhan mengajarkan banyak hal pada saya lewat pengalaman. Awalanya, mudah bagi saya memperkatakan Firman Tuhan yang saya percayai kepada orang-orang yang seiman dan membutuhkan dorongan iman. Memang sebagian besar dari mereka yang mendengarkan kata – kata saya, benar – benar merasakan perubahan di dalam diri mereka. Dan di saat itu saya mengatakan bahwa Puji Tuhan namun entah mengapa kesombongan rohani itu terus tanpa saya sadari maupun tidak, namun saya tidak berhenti menghilangkannya, padahal hal itu adalah KESALAHAN FATAL.

Saya bertanya – tanya kepada Tuhan layaknya orang – orang yang tidak mengerti atau tidak pernah membaca FirmanNya. Ya, saya tidak mau menyombongkan diri, namun telah berkali – kali saya selesai membaca Kitab Suci (Alkitab) saya bahkan semenjak saya SD. Namun tenyata, itu tidak cukup bahkan SANGAT KURANG agar dapat memahami dan agar benar – benar memiliki keteguhan Iman yang Tuhan sudah percayakan di dalam hidup saya secara pribadi.

Saya sempat murtad kepada Tuhan walau orang – orang bahkan kedua orang tua saya tidak mengetahuinya. Saya tidak menceritakan bagian kemurtadan saya karena benar – benar sangat – sangat menyakiti hati Tuhan sebagai seorang remaja Kristen yang sudah Kristen dari lahir, terlahir dari ibu mantan opsir (sekolah kependetaan gereja BK) dan opa oma Mayor pensiunan pendeta gereja Bala Keselamatan.

Ya.. Bagaimana tidak? Saya yang saat itu berdoa begitu dahsyat, benar – benar dijawab doaNya oleh Tuhan padahal hanya modal Iman yang belum berakar dengan baik dan belum sampai ke hati dan perasaan saya dengan sungguh dan tulus.

Saya merasakan frustasi yang sangat banyak 2 tahun belakangan ini karena berbagai kegagalan secara jasmani dan sebagainya. Mungkin berlebihan menurut para pembaca, namun karena saya adalah seseorang yang dilahirkan oleh Tuhan dengan pribadi yang keinginan dasarnya menginginkan ‘kesempurnaan’ (menurut anggapan saya) dalam segala hal di dalam pribadi maupun apa yang saya kerjakan, maka tidak jarang saya frustasi yang mungkin bagi para pembaca adalah hal yang tidak perlu bahkan sama sekali tidak perlu dipermasalahkan  dan bertanya – tanya. Mengapa Tuhan? Mengapa? Bukankah saya sudah berusaha untuk berkomitmen serta menepatinya komitmen-komitmen saya? Bukankah saya sudah begini, begitu, ke sana, ke sini, dan bla..bla..bla.. dengan FirmanMu? Bukankah saya sudah setia selama ini? Ya, pertanyaan – pertanyaan itulah yang saya layangkan saat itu karena saya benar – benar bingung dan benar – benar haus akan jawab Tuhan yang sepertinya tak kunjung datang.

Doa saya setiap akan atau hendak berulang tahun beberapa bulan atau setahun sebelum hari H adalah meminta Tuhan semakin menyempurnakan Iman saya. Ya, doa itu yang pertama dan terutama saya minta dan terus tagih kepada Tuhan. Saya berani menagih kepada Tuhan karena saya percaya dengan FirmanNya yang berkata bahwa jika kita meminta dengan sungguh di dalam nama Tuhan yang saya sembah yaitu Tuhan Yesus Kristus, maka Ia akan memberikannya. Natsnya : Mintalah maka akan diberi, ketoklah maka pintu akan dibukakan bagimu, carilah maka kamu akan menemukan. Ya, waktu itu iman saya hanya sebatas PENGETAHUAN ALKITAB atau Kitab Suci yang saya percayai adalah Firman Tuhan yang saya sembah, Tuhan Yesus Kristus.

Tuhan bekerja Luar Biasa dari yang saya tau, doakan, perkatakan, dan harapkan di dalam hidup saya pribadi. Bagaimana tidak? Tuhan Yesus yang saya sembah, mengizinkan saya tepatnya IMAN saya semakin dibuat nyata dan bukan hanya sebatas PENGETAHUAN lagi, namun Ia MEMPROSES saya sehingga sampai saat ini (17 tahun) saya sangat KAGUM akan PERBUATANNYA yang WAAWW!!

Saya tidak akan menyebutkan satu persatu proses Tuhan Yesus yang saya sembah dalam kehidupan saya karena proses itu tidak akan pernah berhenti hingga kami semua orang – orang yang percaya kepadaNya kembali dikumpulkan bersama – sama denganNya di Sorga Mulia atau artinya proses ini adalah proses kehidupan yang setiap manusia mengalaminya namun dengan cara dan pemecahan yang beragam dan luar biasa. (Itulah kepercayaan kami, Umat Kristiani)

Perlahan namun pasti, saya mulai mengerti apa dan bagaimana yang sebenarnya tentang KESABARAN..
Ia juga perlahan dan penuh pengertian dan kelembutanNya mengajar dan tak jarang menghajar saya tentang KESOMBONGAN, KERENDAHAN HATI, dan PENGENDALIAN DIRI..
Dan banyak hal… Tak dapat saya hitung Kasih Tuhan yang terlalu berlimpah ruah itu.
Jika orang – orang berkata atau ada hasil survey yang mengatakan bahwa sidik jari semua orang di dunia ini tidak sama, coba pikirkan berapa banya sidik jari yang sudah ada sejak beribu – ribu tahun yang lalu. Tidak pusingkah Tuhan memperhitungkan semuanya? Seperti itulah jadinya jika saya mencoba menghitung baaaanyaknya Kasih Karunia / Berkat yang Tuhan sudah berikan dalam kehidupan saya baik secara pribadi maupun di lingkungan keluar, sekolah, dan lain – lain.

Salah satunya yang saya hendak tuangkan dalam tulisan saya ini yaitu begitu banyak perubahan yang saya rasakan. Walau mungkin dalam fisik khususnya kesehatan saya seperti semakin memburuh, namun di balik itu semua, tangan Tuhan sedang merenda suatu hal yang LUAR BIASA untuk saya khususnya IMAN saya dan tentunya menyangkut kebahagiaan kekal saya.

Saya semakin bisa mengerti dan mencoba untuk terus bersabar walau tak jarang sering kelepasan..
Saya semakin dikuatkan untuk beriman tanpa ragu atau melepaskan semua kekhawatirkan kepada Tuhan dalam artinya saya sudah melakukan bagian saya sehingga saya tidak perlu khawatir lagi atas apa yang akan terjadi dan yang sudah terjadi karena Tuhan pasti punya cara dan menyempurnakan apa yang telah kita lakukan atau yang menjadi bagian kita.

Terlebih di atas semuanya yang paling membuat saya bahagian khususnya hari ini adalah bukan karena saya berulang tahun ke 17, bukan karena sebentar lagi saya akan sembuh setelah operasi, bukan karena banyak orang yang begitu mengasihi saya, bukan karena saya terlahir dari keluarga Kristen, bukan karena saya akan dijanjikan pasti membawa motor yang artinya dibelikan motor setelah benar – benar pulih, bukan karena ditembak seorang lelaki atau kebahagiaan sejenisnya..

Mau tau kenapa?

Karena selama 2 tahun saya berdoa, bergumul, jatuh bangun dalam Iman, murtad, bertobat, sedih, terpuruk, bahagia namun kembali murung, dan pengalaman kehidupan yang terus membaharui iman lainnya, doa saya terkabul!

Ya, Doa saya terkabul! Finally I Got That Guys!

Yang paling membuat saya excited bukan karena doa saya terkabul tepat seperti yang saya minta titik komanya, waktunya, detiknya, dan sebagainya, namun… karena Ia menjawabnya dengan CARA YANG EXTREMELY / REALLY EXTRAORDINARY!!

Yang saya minta/inginkan 1 dan bersifat sementara, namun yang Ia berikan tak terhitung namun kekal dan hanya dengan SATU SENTUHAN dariNya!
Waw!
Saya yakin 1000000% bahwa kejeniusan orang – orang seperti Albert Einstein pun tak kan bisa (mampu memahami saja tidak) membuat rumusnya! :D

Inti dari tulisan saya ini adalah saya rinduuuu sekali mengingatkan teman – teman yang mungkin sudah lupa, memberitahukan teman – teman yang mungkin belum tau, menguatkan teman – teman yang mungkin benar – benar merasa taka da secuilpun harapan, atau mungkin merasa benar – benar bahkan terlalu berdosa untuk berbalik mencari wajah Tuhan, bahwa :
“Tuhan Mengasihimu… Sangat, sangaaaat mengasihimu :)
Bahkan lebih dari yang kau pahami, lebih dari yang kau duga, lebih dari rumus yang kau buat, lebih dari dosamu, lebih dari keterpurukanmu, lebih dari segala keterbatasan keadaanmu sekarang..”
Saya memang dan pastinya tidak tau (kecuali jika kalian menceritakannya pada saya atau Tuhan sendiri yang memberi Wahyu pada saya) apa yang para pembaca sekalian rasakan dan tengah alami saat ini. Namun, satu yang saya percaya dan saya jamin AMPUH karena saya pernah mengalaminya (serta pasti akan diperhadapkan lagi untuk semakin didewasakan dalam Iman) dan memutuskan untuk melakukan “hal itu”. “Hal itu” memang begitu sulit untuk dilakukan karena betul – betul proses yang sangat panjang yang walaupun kita sudah mengetahuinya namun belum selesai sampai di situ saja karena seperti yang saya katakan tadi, merupakan proses sepanjang hayat.

“Hal Itu”nya adalah :
-          Percaya, karena Ia yang adalah Allah yang Maha Besar, tak pernah kalah Besar dan KuasaNya dari apapun.
-          Ia mengasihi kita, karena Ia sendiri mau menebus dosa kita sekalipun semerah kain kirmizi menjadi seputih bulu domba.
-          Ia tak tinggalkan kita, karena Ia sendiri DI DALAM KITA dan bekerja lewat Roh Kudusnya dalam kehidupan kita.
-          Membuka hati untuk dipulihkan dan next level lagi, karena hanya dengan itulah kita bisa mengubah semua keterpurukan yang tengah kita rasakan.
-          Giat melakukan perintahNya. Walau sulit, namun Ia pasti menguatkan dan memampukan kita karena Ia berjanji bahwa kuk yang Ia pasang atau Ia izinkan untuk kita alami itu ringan bahkan tidak melebihi batas kemampuan kita.
-          Dekatkan diri senantiasa padaNya, lewat doa pribadi kita, ibadah bersama seperti Gereja atau perkumpulan doa kecil bersama keluarga dan teman seiman.
-          Gali terus pikiran positif dan tendang jauh-jauh pikiran negatif yang dapat menjatuhkan kita sekecil apapun itu.


Selamat Berjuang Teman – Temanku..
Saya percaya Dalam Nama Tuhan Yesus, jika kalian mengimaninya juga, maka pekerjaanNya akan mulai kita sadari dalam kehidupan kita.
Ya, ia tidak pernah terlalu cepat atau terlalu lambat. Hanya, kita sajalah yang kadang terlalu BODOH untuk meragukan dan tidak memahamiNya..

Jauhlah dari padaku kesombongan dan kepujian diri sendiri atas tulisan saya ini karena saya hanya ditugaskan Tuhan di dunia untuk membagikan apa yang Tuhan sudah berikan karena Ia mengajarkan bahwa kita harus saling berbagi jika kita “berkelimpahan”.

Tulisan inilah yang menurut saya adalah “kelimpahan” yang saya miliki saat ini untuk dibagikan kepada teman – teman sekalian.


In The Name Of Jesus My Savior’s Life, God Loving and Blessing Us, Praise The Lord, Halelujah, Ameen! ;)



          ~ Mijitsukai Chun Hua Endiey a.k.a Yolanda Christy Radeulan ~


Ket : Ini sedikit dari segelintir kejutan tak terduga yang saya dapatkan lagi di hari ulang tahunku ini :D

Saturday, July 12, 2014

Loving you, Butakhaeyo, and God Blessing You All Always :) :D



Maafkan aku..
Aku sudah mengacaukan semua orang..
Maafkan aku karena tidak mampu menjaga diriku sendiri tetapi malah bersih keras melakukan banyak hal untuk orang lain yang malah menjadi batu sandungan bagi mereka..
Maafkan aku..
Aku hanya ingin membantu kalian..
Maafkan aku..

Apakah dengan pergi dari dunia ini bisa menjadi permohonan maaf yang dapat dimaafkan?
Jika ya…
Aku.. Aku pasti bersedia..
Tapi, bersabarlah semuanya..
Aku tak mau melewati batasan kekuasaan Tuhan..
Biarkan Ia sendiri yang memutuskan kapan waktu yang tepat..
Tapi percayalah padaku, aku benar – benar tidak ingin ini semua terjadi lebih lama lagi..
Aku hanya ingin membahagiakan kalian, walau akhirnya selalu malah sebaliknya..

Mianhae..
Naega jongmal mianhae eomma, appa, chingu, dan semua orang yang pernah kususahkan bahkan sering kususahkan..
Juga untuk kalian, yang kasihnya kuabaikan begitu saja, mianhaeseo..
Ya… Karena aku tak pantas untuk kasih kalian yang begitu indah untuk diriku yang buruk rupa ini..
Bagikan ponsel nok*a 6012 yang diberikan silicon ponsel Apple..
That’s of course not worth it kan? :D

Tak peduli apapun yang terjadi..
Aku selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian semua..
Aku juga berdoa agar kehendak Tuhan secepat mungkin datang menghampiri serta mengangkat rohku pergi bersamaNya..
Melepas semua kebaikan kalian yang sia – sia dan tak pantas untuk ku terima..

Mianhae..
Karena apapun yang kulakukan, selalu menyakiti dan menyusahkan kalian..
Sepertinya diriku lari dari tanggung jawab untuk memperbaiki semua kesalahan..
Geunde, aku percaya bahwa hanya jika aku pergi dari sisi kalian, maka aku akan.. benar- benar berhenti menyusahkan kalian..

Butakhaeyo..
Maafkan aku..
Jika nanti kalian ke Sana menyusulku..
Tenanglah…
Aku memohon kepada Tuhan agar kalian tidak bertemu denganku di Sana..
Ya, itu pasti..
Aku berjanji pada kalian semua, orang – orang yang kucintai..


I love you all..
Jeongmal butakhaeyo minaa..
God Loving and Blessing Us Always. :)


 
With Truly Love : ~Mijitsukai ChuA Radeulan~
                                                                  

Thursday, July 10, 2014

Kuasa-MU, Nyata Bagiku!

Banyaklah..
Segala yang terlihat mudah untuk diawali, ternyata tidak begitu mudah untuk diakhiri..
PerbuatanMu begitu banyak, tak mampu ‘ntuk ku selami satu per satu..

Entahlah..
Begitu sulit bagiku untuk memahami..
Semakin ku coba untuk memahami, maka semakin sulitlah pencobaan yang tengah kurasakan..
Bahkan semakin memojokkanku. Ya, tanpa celah untuk keluar sesentipun..

Di manakah?
Bukankah Engkau Allah Maha besar?
Tapi sayang, aku tak dapat menemukanmu di segala tempat kesenangan dunia..

Berserahlah..
Aku telah berulang kali memanjatkan doaku padaMu..
Tetapi, semuanya seperti semakin senang dengan kesengsaraanku..

Mungkinkah…
Mungkinkah telingaMu kurang tajam? Mungkinkah tanganMu kurang panjang untuk menjangkauku?
Mungkinkah bagiku ‘ntuk bertahan?
Mungkinkah bagiku ‘ntuk kembali bangkit dan membalas?

Apakah..
Apakah aku layak untuk ini semua?
Apakah sebegitu berharganya aku bagiMu?

Mengapa?
Mengapa Tuhan?
Mengapa Engkau mau melihatku?
Seharusnya, biarkan aku berdiam diri merenungkan segala perbuatanku..
Seharusnya, Engkau membiarkanku merutuki segala kesalahanku..

Siapakah..
Siapakah yang sebaik Engkau di dunia ini?
Siapakah yang seperti Engkau di dunia ini?

Siapa yang tak membuka hati? Aku..
Mengapa tak membuka hati? Takut..
Mengapa takut? Banyak kesalahan..

Apakah Kesalahan dan Pelanggaran MAMPU membantasi KUASA TUHAN?
SEKALI – KALI, TIDAK!
Lalu? Apa lagi yang menjadi masalah?

Nyatalah!
KuasaMu, Sempurna..
KasihMu, Utuh..
PengampunanMu, Luar Biasa..

Akhirnya..
Aku sadar, aku tak harus menyelami semua yang Engkau lakukan..
Aku sadar, jalanMu serta caraMu BERBEDA dengan jalanku dan caraku..
Aku sadar, aku tak mungkin menemukanMu di tempat kesenangan dunia namun Engkau selalu ada, di hatiku..
Aku sadar, Engkau mendengar dan menjawab doaku, hanya saja tak sesuai pada saat yang ku kehendaki..
Aku sadar, telinga dan tanganMu sangat tajam dan panjang, bahkan sebelum aku mengetahuinya, Engkau telah melakukan sesuatu untukku..
Aku sadar, Engkau tidak ingin menjatuhkanku atau bersembunyi dari segala rintangan, namun Engkau ingin agar aku menghadapi dan menakhlukkannya..
Aku sadar, Engkau tak pernah meninggalkanku, hanya akulah yang terus mencoba menjauhkanMu dari hidupku..
Aku sadar, walau sekeras apapun hatiku, Engkau masih dan terus setia menantiku berbalik padaMu..
Aku sadar, bahwa Engkau ingin agar aku melepaskan segala bebanku untuk Kau pikul dan Kau akan menggantikannya dengan damai sejahtera, sukacita, dan beban lainnya yang menyukakan hati…

Dalam Kelemahanku… KuasaMu semakin Nyata!
Ya, KuasaMu Nyata bagiku!

Terima kasih Tuhan…
I Love You..


                                                                     ~ Mijitsukai ChuA Radeulan~

Tuesday, July 8, 2014

Nothings Is Impossible - Planetshakers

Hari ini saya kembali ingin membagikan lirik lagu yang membuat saya terus diberkati  dan membuat saya tetap bersemangat dan berpengharapan dalam Tuhan :

[Chorus]
Through You,
I can do anything,
I can do all things,
For it’s You who give me strength,
Nothing is impossible
Through You,
Blind eyes are opened,
Strongholds are broken,
I am living by faith,
Nothing is impossible!

 
[Verse]
I’m not gonna live by what I see,
I’m not gonna live by what I feel

 
[Pre-chorus]
Deep down I,
Know that You’re here with me
I know that, You can do anything

 
[Bridge]
I believe, I believe,
I believe, I believe in You 



God Loving and Blessing Us Always ;)

Monday, July 7, 2014

My Life's Words (2)

Memang sekarang saya bukanlah apa-apa. Sinarku belum terlihat atau mungkin masih sedikit terlihat.
Tapi saya yakin dan percaya bahwa jika saya terus mengandalkan Tuhan dalam segala hal serta turut berusaha dan menyerahkan hasil segala sesuatu yang saya kerjakan kepada Tuhan dengan penuh ketulusan dan semangat yang tinggi, maka saya pasti BERSINAR like a SKYSCRAPER SEGERA!

Kita semua harus yakin akan apa yang telah kita putuskan untuk dilakukan, karena hanya dengan keyakinan dan penyerahan diri yang penuh kepada Tuhan, maka kita akan menjadi orang - orang yang mengambil andil penting di negara kita bahkan di Zaman ini!

Selamat pagi..
Kembangkanlah hobi yang akan membawamu terbang tinggi mulai saat ini dan jangan pernah sia-siakan untuk hal yang bersifat sementara dan merugikan diri pribadi apalagi orang lain.

God Loving and Blessing Us Always ;)

Sunday, July 6, 2014

God Is Able By Hillsong (1st Album)

Hari ini saya ingin berbagi dengan para reader sekalian, satu lagu yang selalu menguatkan saya dari Hillsong bertitle "God Is Able" :



[Verse 1]
God is able
He will never fail
He is almighty God
Greater than all we seek
Greater than all we ask
He has done great things

[Chorus]
Lifted up
He defeated the grave
Raised to life
Our God is able
In His name
We overcome
For the Lord
Our God is able

[Verse 2]
God is with us
God is on our side
He will make a way
Far above all we know
Far above all we hope
He has done great things

[Chorus]
Lifted up
He defeated the grave
Raised to life
Our God is able
In His name
We overcome
For the Lord
Our God is able

[Bridge]
God is with us
He will go before
He will never leave us
He will never leave us
God is for us
He has open arms
He will never fail us
He will never fail us

[Chorus (x2)]
Lifted up
He defeated the grave
Raised to life
Our God is able
In His name
We overcome
For the Lord
Our God is able

For the Lord
Our God is able
For the Lord
Our God is able..



God Loving and Blessing Us Always ;)

My Life's Words (1)

Hidup kita akan menjadi jauh lebih baik di kala kita menyerahkannya kepada Tuhan sepenuhnya dan membiarkan Ia menggunakan hidup kita untuk membuat kehidupan orang lain menjadi lebih baik.

Mungkin kita bagaikan polpen usang, namun Ia Sang pemegang polpen itu akan menggunakan kita pada banyak Kertas Kosong Tak Berguna bahkan Buku-Buku Kosong Tak Bermakna yang Ia telah rancangkan untuk Kita dan membuat kita yang bagaikan polpen usang dan kertas-kertas serta buku-buku kosong tak berguna dan bermakna itu, menjadi hal yang Luar Biasa bahkan di luar dugaan dan kemampuan kita!

Percayalah dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati kepadaNya, karena hanya dengan itulah, semua itu akan terjadi dalam kehidupan pribadi kita.

Selamat Beristirahat..
God Loving and Blessing Us Always
 
# On Monday July 7th, 2014 - 01.10 Am from My Face Book Chun Hua Radeulan

Tuesday, July 1, 2014

Are We Really Weak In Our Hopelessness?

Pertanyaan di atas mungkin sedikit berlebihan atau apalah. Kalo Indonesianya itu "Apakah Kita Benar-Benar Lemah Dalam Situasi / Keadaan Keputusasaan Kita?"
Mungkin ada yang menjawab "Ya", ada pula yang "Tidak" yang tentunya dengan berbagai dasar entah itu pengelaman hidup ataupun hanya jawaban asalan semata.

Di postku kali ini, saya ingin membagikan dan memberikan kepastian kepada para pembaca. Mungkin terlalu ekstrim jika saya menyatakan 'memberikan kepastian', tetapi hanya kalimat itulah yang menurut saya yang tepat untuk dituliskan.

Saya mau membagikan kisah saya lagi. Entah para pembaca menyukainya atau tidak, tapi saya ingin dari post ini para pembaca sekalian menyadari betapa Tuhan itu Sanggup or God Is Able berbuat yang lebih dari apa yang kita pikirkan karena kita hidup di dalam Kasih Karunia Tuhan!

Mungkin dari pembaca sekalian ada yang sedang dalam permasalahan atau mungkin sempat mengklik website yang salah dan nyasar di website ini, tolong jangan lewatkan dan bacalah karena saya yakin, Tuhan mau para reader menyaksikan bagaimana Ia tidak pernah meninggalkan kita sendirian lewat tulisan saya. Tak peduli jika kalimat itu berlebihan, tapi itulah kalimat yang saya rasa tepat untuk saya ungkapkan.

Pernahkah mendengar kalimat : "Di Saat Kita Lemah, KuasaNya Makin Nyata!"?
Mungkin sebagian orang mengatakan "Ya Benar" karena belum pernah merasakan yang sebenarnya atau hanya sekedar memiliki pengetahuan tanpa pernah mengalaminya. Mungkin ada juga yang sebaliknya dan kemungkinan lainnya.

Saya sering mengalami keterpurukan dan kehilangan banyak harapan (itu dimulai semenjak saya SMA kelas X). Pada post saya yang sebelum-sebelumnya, saya pernah bercerita bahwa saya adalah seorang 'bintang' di sekolah saat SD dan 'jatuh' serta tergiur dengan kenikmatannya (saat SMP), maka dari itu saya lupa diri dan melupakan Tuhan dalam artian tidak dengan sungguh atau mungkin formalitas/rutinitas belaka dalam mengikut Tuhan.

Saya mengalami sakit yang aneh menurut saya pribadi. Setelah saya ingat-ingat, kejadian itu terjadi saat saya masih SMP tepatnya kelas VIII, di mana saya merasakan bahwa kaki saya tepatnya tumit kiri saya sering nyeri sehingga untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut, saya mengambil minyak gosok untuk mengurutnya dan setelah itu rasa nyeri itupun lenyap. Namun, hari demi hari semakin sering sakit itu menyerang sampai saya memutuskan untuk mengatakannya pada papa dan mama. Papa dan mama (dan juga saya tentunya) tidak pernah berpikiran yang negatif dan berpikir bahwa itu hanya keselo biasa saja. 
Kemudian, karena sakit yang saya alami semakin sering, saya meminta papa saya untuk merontgennya. Hasil rontgen itu sangat mengejutkan. Saya divonis dokter menderita sakit Aneurysma Bonecyst (ABC) pada tulang calcaneus / tumit kaki kiri saya atau jika para pembaca bingung dengan penyakit tersebut, dalam bahasa Indonesianya yaitu kista tulang / pengeroposan tulang. Saya tidak pernah menduga hal itu akan terjadi, karena tidak ada alasan yang tepat untuk membuktikannya. Saya sejak kecil bersama kakak saya (yang sudah meninggal tahun 2010), selalu mengkonsumsi susu (yang mengandung banyak kalsium) yang otomatis tidak memungkinkan saya untuk mengalami penyakit ini. Saat itu, saya bukanlah seorang yang tua yang berumum 90-an, namun saya adalah seorang remaja aktif yang sangat suka olah raga (spesialnya dance yang saya samakan dengan olah raga karena sama-sama menghasilkan keringat) yang berumur 15 tahun! Apakah tidak aneh seorang berumur 15 tahun mengalami pengeroposan tulang? Sangat langkah! Namun, bukan hanya itu yang membuat saya shock, karena kemungkinan besar saya harus lebih sering berhubungan bahkan mungkin dirawat di rumah sakit. Saya tidak pernah masuk rumah sakit selama ini (dalam artian tidak pernah sakit yang parah sehingga harus terbaring di rumah sakit) dan saya sangat takut dengan jarum suntik. 
Sebelum hasilnya keluar atau saat suster itu membantu saya untuk meletakkan kaki kiri saya di tempat yang tepat untuk diberikan sinar X, kepala ruangan bagian rontgen atau pemeriksaan itu (yang saya samakan seperti dokter) mengatakan bahwa kaki saya bukan seperti yang ia duga. Namun, kenyataan sepertinya tidak setuju dengan pemikiran dokter itu.
Saat menerima hasilnya (keesokan harinya), satu yang saya pikirkan pertama, yaitu "Astaga! Apa ini Tuhan? Apakah saya harus dioperasi? Lalu bagaimana dengan biayanya? Apakah papaku sanggup membayarnya?". Ya, saya bukan berasal dari keluarga kaya namun bukan juga keluarga yang duafa atau keluarga saya berada dalam posisi keluarga pas-pasan/sederhana. Papa saya hanyalah seorang PNS dan bukan kepala/pimpinan sedangkan mama saya adalah seorang IRT atau mengabdikan diri sebagai Istri dan Ibu rumah tangga yang baik.
Saya speechless dan memutuskan untuk tidak menangis di tempat. Saya mencurahkan air mata saya setelah dengan berani dan tentunya memasang wajah yang santai dengan sedikit lelucon dalam mengungkapkan penyakit saya kepada mama setelah sampai di rumah. Karena saya sudah tidak tahan, maka dengan segera saya masuk dan mengunci pintu kamar dan mencurahkan segala air mata yang sudah saya tahan sedari rumah sakit.
Saya sedih.. Amat sedih... Bukan karena penyakit saya alasan utamanya, tetapi karena saya gagal menjalankan amanat kakak saya. Dia berkata : "Yoan, jaga papa dan mama.". Hatiku hancur, remuk, dan saya benar-benar rapuh saat itu. Saya bukanlah seseorang yang lemah. Jika menggolongkan, papa dan mama saya juga setuju bahwa sejak kecil saya jarang menangis untuk menunjukkan bahwa saya lemah dan selalu menunjukkan bahwa saya bisa.
Betapa tidak elit dan lemahnya jika penyakit itu membuat saya mengurung diri dan melakukan hal-hal bodoh yang sering dilakukan orang-orang di TV saat sedang depresi. Ya, saya kembali melakukan aktivitas saya seperti biasa. Bahkan saya masih juga terpilih serta mengikuti banyak ajang / perlombaan di sekolah. Saya juga tidak segan-segan menerima tawaran untuk mengemban tugas sebagai salah satu pengurus kegiatan kerohanian di sekolah. Karena begitu asik dalam duniaku sendiri, saya mulai lupa kalau saya ini adalah orang yang sakit, namun saya mengabaikannya. Pesan dokter, saya harus banyak istirahat tetapi saya malah melakukan sebaliknya karena saya yakin dengan obat yang diberikan dokter tersebut dapat menyembuhkan saya perlahan-lahan.

Saya sangat tidak pernah mengharapkan serta menduga bahwa penyakit saya akan semakin parah. Tetapi itulah yang terjadi. Hari demi hari, entah itu hanya perspektifku saja atau bukan, semua kebanggaan atau prestasiku mulai surut. Saya tidak lagi mendapatkan ranking satu, saya tidak lagi mengikuti atau mewakili sekolah mengikuti perlombaan atau sekalipun ada tetapi tidak pernah membawa pulang kebanggan. Namun saya tidak tinggal diam dengan keadaan itu. Saya berjuang walau saya tau ada yang salah dalam diri saya. Ya! Saya memaksakan kehendak saya. Saya tidak mencoba untuk mengintrospeksi diri.

Setelah perjuangan yang cukup melelahkan (mungkin kata-kata itu terlalu berlebihan), saya memilih untuk berpura-pura tetap semangat namun tanpa ada seorangpun yang tau, di balik semangat itu hanyalah keputusasaan yang dibungkus rapih dengan ketegaran palsu dari diriku. Yang mencoba untuk tegar seperti yang kakakku lakukan. Namun mengapa terasa berat jika aku yang melakukannya?

Baiklah saya belum menceritakannya tadi. Semenjak kakak saya meninggal, saya termotivasi untuk memiliki sifat dirinya yang periang, tidak pemilih, mudah bergaul dan hal-hal lainnya yang sudah tentu keluar, orang-orang di sekelilingnya, dan kedua orang tuaku sukai. Saya mau mereka melihat saya bisa seperti kakak saya bahkan lebih karena kakak saya adalah seorang yang bisa dikatakan cerdas. Sejak SD dia selalu mendapatkan ranking satu, juara paduan suara (walau suaranya tidak sebagus suara saya dan itulah kenyataanya), juara storytelling, bahkan dia mendapatkan tunjangan dari om saya untuk mensupport belajarnya yaitu berupa buku dan hal - hal lainnya yang berhubungan dengan pendidikan. Tetapi taukah kalian, keputusanku saat itu adalah sangat salah. Saya berpikir itu adalah hal mudah, hanya berpura-pura saja karena tidak ada yang mengakuinya. Itulah pikiranku saat masih di bangku SMP kelas VII (13 tahun).

Seperti yang sudah saya katakan tadi, saya gagal menjalankan misiku untuk menjadi seperti kakakku. Saya baru menyadarinya saat saya SMA karena mulai mendalami kerohanian yang sesungguhnya. Kami berbeda! Sangat berbeda! Kakak saya adalah seorang yang mudah bergaul, sedangkan saya dapat disamakan dengan anti-sosial. Kakak saya juga seorang yang murah senyum, sedangkan saya adalah orang yang hanya mau tersenyum kepada orang yang melemparkan senyum terlebih dahulu karena saya tidak mau memberikan senyum lalu tidak dibalas oleh orang itu (pikiran saya saat itu). Kakak saya adalah orang yang tidak suka menyusahkan orang lain khususnya orang tua bahkan dia memutuskan untuk berhutang kepada teman-temannya hanya sekedar memfoto copy buku, sedangkan saya yang adalah seorang perfeksionis sudah tentu mengharapkan dan melakukan semuanya dengan sempurna. Saya tidak mau buku saya jelek, saya tidak suka buku yang difoto copy, saya bahkan sempat membuang buku cetak hasil foto copy karena hasilnya tidak sesuai dengan kemauan saya (mungkin hanya sedikit terlipat pada plastik jilidnya). Saya tau bahkan sangat malu dengan sikap saya jika mengingatnya lagi. Tapi, itulah saya. Saya diciptakan Tuhan dengan karakter yang spesial, juga kakak saya bahkan semua orang di dunia ini tidak ada yang memiliki tujuan penciptaan yang sama karena kita semua Berharga dan Spesial Di Mata Tuhan. Saya tidak bermaksud untuk membenarkan perlakuan saya yang kekanak-kanakan tersebut, tetapi hari demi hari saya belajar banyak hal yang membuat saya semakin tau dan mengerti bagaimana saya harus mengembangkan keperfeksionisan sikap saya dalam hal yang positif dan mengurangi sisi negatifnya.

Saya bersyukur bahkan sangat mengucap syukur kepada Tuhan. Mungkin ada yang heran dan berkata saya bodoh serta kata-kata lainnya. Atau ada mungkin orang yang mengatakan bahwa mana ada orang yang kakak atau panduan hidupnya diambil Tuhan lalu diberikan penyakit aneh masih mampu bersyukur! Di sini saya tidak mengatakan bahwa saya hebat karena bisa bersyukur. Sekali-kali tidak! Tidak sama sekali!
Saya bersyukur karena perlahan-lahan boleh mengetahui dan mengerti bagaimana ungkapan "Di Saat Kita Lemah, KuasaNya Makin Nyata!" itu. Tidak jarang saya jatuh bangun dalam memberi semangat kepada diri saya pribadi. Bahkan saya sampai pernah berkata dan mungkin menyalahgunakan firman Tuhan. Saya berkata : "Tuhan, saya tau, sudah banyak kesalahan dan pelanggaran yang saya buat. Maka, pantas dan adillah Engkau karena mengizinkan saya merasakan semua ini. Saya terlalu berdosa Tuhan, saya tidak pantas menerima Kasih KaruniaMu lagi. Cukuplah Kasih KaruniaMu bagiku."
Kata-kata itu yang terus saya ucapkan tat kala saya terpuruk dan kembali dikejar serta diburu ingatan masa lalu yang di dalamnya banyak kesalahan dan pelanggaran yang saya buat baik itu orang-orang di sekelilingku, keluarga, orang tua, terlebih Tuhan. Sampai saya berkata pada diri sendir bahwa saya tidak boleh lagi percaya orang lain di dalam hidup ini karena tidak ada manusia yang sempurna dan akan sia-sialah jika saya mencurahkan isi hati saya kepada mereka. Saya sadar bahwa ungkapan saya di atas ada benarnya namun memiliki kesalahan yang fatal karena di satu sisi saya hanya mempercayakan kehidupan saya kepada Tuhan namun di sisi lainnya, saya seperti menyalahkan mereka dan tidak menaruh kepercayaan kepada mereka dan itu sama saja saya tidak mempercayai Tuhan.

Tuhan itu baik, sangat baik. Ia tidak pernah letih mengajar saya walau saya diberi hikmat namun tidak atau belum mampu memanfaatkannya dengan baik. Ia selalu menasihati saya. Sampai suatu saat saya menyadari satu hal. TUHAN SANGAT MENGASIHI SAYA. Kalimat itu mampu membuat hati dan pertahanan saya hancur, roboh, dan pikiran-pikiran buruk dan salah saya selama ini melayang entah ke mana. Ya! Tuhan yang menciptakan saya dan kita semua adalah Tuhan yang sama. Tidak ada yang dapat menghalangi Kasih KaruniaNya yang Ia siapkan untuk kita bahkan Dosa Kita yang menurut kita sudah menggunung sekali pun! Karena apa? Ia Maha Kuasa! Ia Maha Pengasih/Penyayang!
Jika ada lagi yang bertanya : "Terus, kenapa banyak orang-orang yang tidak pernah mengalami atau merasakan Kasih Karunia Tuhan itu? Bukankah Tuhan Maha Kuasa?"
Di sini saya mau ingatkan kembali bahwa Ia juga Maha Adil. Ia memberikan kita pilihan! Waw, how Amazing He Is! Coba bayangkan, bagaimana mungkin kita manusia memberikan pilihan kepada robot yang kita ciptakan untuk memberontak bahkan menyakiti kita? Paling kita langsung membuang atau menendang robot itu tanpa ampun!
Maksud saya adalah, Tuhan memberikan kita pilihan dan itu tidak lepas dari KasihNya yang luar biasa kepada kita. Bohong jika Ia tidak sakit hati melihat kita berbuat dosa! Bohong jika Ia tidak pernah merasa sesal! Tetapi, lebih berbohong lagi jika Ia itu semua mengalahkan KasihNya pada kita. Mengapa? Karena Ia sendiri adalah Kasih itu.

Ia 'mengizinkan' kita melakukan dosa, namun Ia tidak mengizinkan kita untuk terus melakukannya dan menasihati kita.
Ia 'membiarkan' kita terjatuh, namun Ia tidak pernah lupa mengangkat kita.
Ia 'membiarkan' kita bodoh serta melakukan hal bodoh, namun Ia tidak pernah berhenti mengajar bahkan menghajar demi kebaikan kita.
Ia menyertai kita bahkan saat kita menjauhinya dengan melakukan dosa.
Ia melindungi kita bahkan saat kita melupakanNya serta kebaikanNya.
Ia tidak pernah membiarkan kita menanggung beban hidup yang berat melebihi kapasitas / kemampuan kita.
Ia setia memegang kita bahkan saat kita tidak setia dan melepaskan genggamanNya.
Ia tidak pernah terlalu jauh, namun hanya kitalah yang 'menjauhkanNya' dengan rekaan hati kita.
Ia masih dan akan terus percaya bahwa kita pasti berbalik padaNya karena kita milikNya.

Jika begitu, di mana titik utama dari post saya ini?
Titik atau poin utamanya adalah : BUKA HATI KITA! JANGAN KERASKAN LAGI! DENGAR SUARANYA! PERCAYA PADANYA!
Mari buka hati kita.. Lepaskan semuanya dengan berseru padaNya dengan penuh Iman dan Kepercayaan bahwa Ia mendengar kita bahkan Ia mengetahui kita lebih dari apa yang kita ketahui.
Percaya bahwa Dosa Kita TIDAK BERKUASA atas kehidupan kita karena IA LEBIH BESAR dari apapun!

Saya yakin dan percaya, jika kita bersedia melakukannya, maka hidup kita akan berubah! Penat akan hilang! Walau masalah silih berganti akan kembali datang untuk menguji apakah kita sungguh-sungguh kepada Tuhan atau tidak, namun saya pastikan bahwa Kita Akan Tetap Kuat dan Mampu Menanggungnya Bahkan Kita Akan Melewati Semuanya Dengan Penuh Kemenangan!

Walaupun saya belum sembuh juga (usia saya kini akan masuk 17 tahun pada tanggal 13 Juli), saya percaya lewat penyakit saya ini, saya dapat melakukan sesuatu untuk menyatakan betapa Tuhan begitu mengasihi semua orang di dunia ini seperti KasihNya kepada saya. Saya tau, banyak pelanggaran saya di masa lampau yang terus menerus menuduh saya dan mencoba menjatuhkan saya, namun jika saya terus sadar bahwa saya dalam genggaman dan perlindungan serta pengamatanNya, maka saya akan terus mampu berjuang dan terus bersyukur serta mengatakan dengan Iman yang Sungguh bahwa "Di Saat Kita Lemah, KuasaNya Makin Nyata!"

Saya masih sama seperti anak-anak remaja lainnya. Saya mempunyai mimpi, cita-cita, tujuan hidup ke depannya, dan hal lainnya. Saya tau saya juga pasti akan diperhadapkan banyak dosa entah secara nyata atau terselubung. Namun, itu semua bukan masalah untuk saya!

Saya kini tengah dan akan terus berusaha menggali potensi saya karena saya percaya, Tuhan tidak pernah menciptakan yang ada di dunia ini (khususnya manusia) tanpa tujuan dan arah yang jelas!

Percayalah, setiap orang memiliki potensi masing-masing yang Tuhan sudah tanamkan di dalam diri mereka. Hanya, kita sajalah yang belum sampai pada saat yang tepat atau belum benar-benar mengetahui dan menggali potensi kita karena sibuk dengan menjadi diri orang lain atau mencintai bakat orang lain sehingga dengan sekuat tenaga kita berusaha melakukannya dan jangan heran jika hasilnya nyaris nilih bahkan mungkin tak berbekas dan menimbulkan frustasi luar biasa.

Saya berjanji ini paragraf yang terakhir :D (sambil menaikkan jari telunjuk dan tengah tangan kananku)
Bulan ini, saya akan dioperasi. Ya, itu keputusanku yang terakhir dan sudah bulat. Walau awalnya saya gentar bahkan sangat takut karena walaupun operasi ini digolongkan operasi ringan, tetapi dokter dengan pasti berkata bahwa akan menimbulkan pendarahan yang dahsyat (mungkin). Namun sekarang saya tidak perlu memikirkan hal itu! Mengapa? Karena saya harus bertanggung jawab dengan semua mimpi, cita-cita, dan masa depan yang sudah saya pikirkan dan rancang dengan matang. Dan saat ini saya juga menjadi author Fan Fiction Korea khususnya ELF atau Fans artis Super Junior, maka dari itu saya harus sehat kembali karena jika tidak, betapa tidak bertanggungjawabnya saya membuat para pembaca cerita sejenis novelku ini menanti tanpa harapan kelanjutan FF yang tengah ku buat :D . Kalaupun Tuhan berkehendak lain, yang saya pilih untuk lakukan adalah Berserah Dan Percaya pada KeputusanNya karena pastilah itu yang terbaik bagiku dan tidak menutup kemungkinan bagi orang-orang di sekelilingku. Dan tidak lupa, dengan sangat berat hati untuk menunjukkan kesetiaanku pada para pembaca FFku, maka saya harus menceritakan kelanjutannya pada salah seorang teman author untuk menuliskannya jika memang nanti saya harus bergegas 'kembali ke tempat asal saya' :D

Maaf karena mengingkari janji saya, tetapi saya tidak akan tenang tanpa memberikan kesimpulan pada tulisan saya ini. Baiklah...
Di atas segalanya, satu kalimat lagi yang saya mau bagikan sebagai penguat yaitu : "Segala perkara dan beban beratku, hanya dapat kutanggung di dalam Tuhan karena hanya Dia yang MAMPU memberi Kekuatan padaku dan tentu serta pasti kepada semua umat manusia!

Believe it and you'll never disappointing by Lord!
God Blessing Us, He Will Never Leave Us, and the really last sentence : GOD IS ABLE! ;)