Sunday, June 29, 2014

1 Detik = Berharga, Siap Siagalah!

Hari ini merupakan hari Raya bagi para Umat Islam yaitu Maulid Nabi. Tentunya hari ini merupakan tanggal merah di dalam kalender. Nah, malam sebelum hari ini, saya berpikir untuk mengistirahatkan berbagai kegiatan dan aktivitas yang sering saya lakukan di saat kegiatan belajar mengajar berlangsung atau hari biasa. Awalnya saya tidak berencana untuk beristirahat terlalu lambat atau begadang, namun karena saya berpikir besoknya adalah hari libur dan PR pun tidak ada, jadi saya meneruskan kegiatan saya yaitu menonton kartun kesukaan saya yaitu “One Piece” sampai pas tengah malam lalu tertidur dan kemudian kembali terbangun jam 2 pagi, kemudian saya menyimpan segala sesuatunya dan masuk ke kamar tidur karena awalnya saya tertidur di ruang keluarga. Dan yang paling parah, saya memutuskan untuk tidak menyalakan alarm seperti hari biasanya. Memang bencana belum datang saat itu dan benar hukum alam di mana ada penyebab di situ juga ada akibat atau orang yang berani berbuat juga harus berani bertanggung jawab. Keesokan harinya, saya terbangun akibat bunyi handphone saya tepat di sebelah bantal atau di telinga saya. Setelah saya melihat, jam menunjukkan pukul 09.16 am dan ada 3 sms di antaranya sms seorang guru seni dan 2 lainnya adalah teman – teman saya. Dan tanpa membaca isi pesannya, saya langsung bangkit lalu duduk, berdoa, dan membaca Kitab Suci lalu bersiap untuk mandi. Apakah kalian tau kenapa? Karena kemarin saat di sekolah, guru seni saya berkata bahwa besok (yaitu hari ini) akan ada latihan Paduan Suara di sekolah jam 09.00 am di ruang seni dan guru saya telah memberikan kunci ruang seni kepada saya. Dan seperti yang dapat kita sekalian duga, saya sangat atau sama sekali lupa karena biasanya saya langsung mengsms semua teman – teman saya tetapi berhubung saya tidak menggunakan paket, saya berencana untuk mengsms mereka di pagi hari tentunya sebelum pukul 9 pagi. Lalu dengan terburu – buru saya makan, mandi, dan menelepon papa saya untuk menjemput dan mengantar saya ke sekolah. Sesampainya saya di sekolah, saya tidak lagi menghubungi teman – teman yang lain karena seperti yang telah diarahkan oleh guru seni saya kemarin bahwa kami akan berlatih di ruang seni sekolah. Lalu saya dengan berjalan tergesa – gesa berhubung saya menderita ABC jadi tidak bisa berlari, sampailah saya di ruang seni dan mengambil kuncinya dari dalam tas saya lalu membukanya. Setelah saya melihat tidak ada tanda – tanda keberadaan makhluk hidup di ruangan tersebut, saya pun berinisiatif untuk menelepon salah seorang teman saya dan ternyata latihan tidak diadakan di ruangan seni namun diadakan di ruangan serba guna atau yang kami sering sebut dengan ruang MGMP. Letak ruang MGMP sebenarnya tidak terlalu jauh, namun berhubung hari ini adalah hari libur, maka beberapa pintu dikunci bahwa dirantai dan digembok dan jadilah saya harus berputar sekolah dengan berjalan kaki agar sampai di ruang MGMP. Setelah itu, teman – teman saya telah duduk rapi berlatih sambil memegang partitur lagu yang berisikan not – not yang henak dinyanyikan. Bersyukur kepada Tuhan mereka belum pulang karena saat itu saya sampai di sekolah saat waktu menunjukkan 10.32 am. Hah, sungguh hari yang lumayan melelahkan dan tidak terduga akan terjadi seperti ini -.-
Nah, dari kisahku di atas, saya ingin membagikan bahwa dalam keadaan apapun, entah itu tanggal merah, tanggal hitam, tidak memasang paket, maupun memasang paket sms, “Jangan pernah menunda dan menyia-nyiakan waktu yang ada”, juga “Tetap bersiaga atau tetap berjaga dalam keadaan apapun karena kita tidak tau apa yang akan terjadi di dalam hidup kita satu detik pun, karena satu detik di dalam hidup ini sangat berharga dan menentukan bagaimana hidup kita selanjutnya!”
Semoga bermanfaat, God bless :)


# On Tuesday January 14th, 2014 moved from https://yolandaradeulan.wordpress.com dan https://chunhuaendiey.wordpress.com

No comments:

Post a Comment